December 28, 2009

Filosofi Sepeda Motor (dari spion saya)




Sepeda motor memberiku banyak pelajaran berharga. Bahkan tanpa ku sadari hidup ini seperti naik sepeda motor.

Pertama kali aku melihat sepeda motor, rasa takut yang awalnya ku rasa. Lalu aku melihat orang-itu bisa naik sepeda motor dengan mudahnya, akupun minta kakakku untuk mengajarinya padaku. Pertama kalinya memegang sepeda motor, yang aku rasakan adalah: sepeda motor itu berat banget, aku gk mungkin bisa menaikinya tanpa jatuh. Lalu kakakku selalu menemaniku sampai aku bisa.

Sepeda motor pertamaku adalah sepeda bebek 4 tak tua milik orang tuaku. Dan aku hanya bisa menaikinya sediri ke sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh. Beberapa bulan kemudian, aku mulai berani untuk pergi jauh, ke jalan yang agak besar, di mana banyak sekali pengendara motor yang suka ngebut, suka belok sembarangan, berhenti mendadak, serta banyak sekali mobil atau bis yang sering berhenti tanpa tanda.

Aku sempat mengalami dua kali jatuh dari motor, karena orang yang aku tabrak adalah orang yang belok tiba-tiba tanpa memberi isyarat.

Ketika semakin dewasa aku, aku sering merasa takut dengan duniaku selanjutnya. Aku melihat orang-orang itu, begitu bahagia seperti hidup tanpa beban. Ada beberapa yang sering dirundung kesedihan. Yang aku bayangkan adalah hidup itu sulit dan berat. Dan aku mulai bertanya-tanya pada mereka yang lebih dulu hidup. Mereka bilang: hidup itu awalnya terlihat rumit, tapi begitu kau memasukinya, begitu banyak seni di dalamnya, hingga lama kelamaan kau lupa beratnya hidup itu.

Lalu mulailah memasuki kehidupan itu. Kadang senang, kadang sedih, kadang berjalan cepat, kadang terasa sangat lambat, sama seperti naik sepeda motor dimana aku harus menyesuaikan kecepatannya.

Beberapa kali masalah yang besar juga pernah menghampiri, membuatku "rehat" dan akhirnya dari situlah aku belajar untuk lebih berhati-hati dan mawas diri.

Orang disekitarku bukanlan orang yang kecepatan hidupnya sama denganku. Ada yang progresif, ada yang go with the flow, ada yang pasif total. Tapi ya begitulah warna-warni hidup. Jika orang terdekat kita -seperti layaknya pengemudi lain yang didekat kita- lain yan melakukan kesalahan, jangan segan-segan "membunyikan klakson" untuk mengingatkannya. Dan "beri tanda" pada mereka kalau-kalau saja akan berganti haluan..

Menjalani hidup - seperti mengendarai sepeda motor- yang pasti harus waspada, ati-ati, santai jika memang harus santai, ngebut jika memang diharuskan ngebut..
Dengarkan musik kehidupanmu untuk menemani perjalananmu.

No comments:

Post a Comment

Masker Oksigen

photo from: Reader's Digest Akhir-akhir ini, saya terlibat pembicaraan yang lumayan mendalam dengan sahabat karib saya terkait deng...